Selamat datang di website Adiwiyata - Al Qomar Nur Mahmud Husain | www.husinpokemon.blogspot.com

Minggu, 22 Februari 2015

Kerusakan Lingkungan Karena Peristiwa Bencana Alam

Akibat gempa bumi dan atau tsunami
Gempa bumi merupakan peristiwa bergesernya lempengan bumi d daratan maupun dasar laut yang merambat ek permukaan bumi. Gempa bumi disebabkan oleh aktifitas gunung merapi atau vulkanik maupun aktifitas tektonik sepanjang jalur-jalur rawan bencana. Gempa bumi yang berpusat di dasar laut dapat menyebabkan tsunami atau disebut gelombang pasang besar dan mampu menghancurkan wilayah pesisir.
Gempa bumi yang berpusat tidak jauh dari kota atau pusat permukiman penduduk akan mengakibatkan kerusakan besar seperti berikut
  • Hentakan gempa yang besar dapat emngakibatkan tanah longsor, bangunan roboh atau retak
  • Merusak bangugnan waduk atau tanggul sehingga air meluap dan bajir besar
  • Menyebabkan kebakaran karena rusaknya installasi bangunan
  • Tanah, jalan raya atau jembatan merekah atau ambruk
  • Memakan korban jiwa makhluk hidup karena tertimpa reruntuhan atau tersapu oelh gelombang tsunami
Akibat Badai Silikon
Bada silikin atau disebut juga angin topan yan gterjadi dapat menghancurkan segala objek yang dilaluinya. Badai silicon yang berkekuatan besar mampu melewati daerah secara lebih luas. Apabila melewati daratan dan teruitama perukiman penduduk mengakibatkan kerusakan besar.

Akibat letusan gunung merapi

Gejala alam seperti letusan gunung merapi terjadi karena aktifitas magma di dalam perut bumi dan biasanya terjadi dengan disertai gempa. Kita hanya dapat memprediksi terjadinya letusan gunung berapi.
Letusan gunugn berapi tentu menimbulkan kerusakan-kerusakan lingkungan seperti berikut.
  • Abu bulkanik dan awan panas yang mengancam keselamatan jiwa makhluk hidup
  • Aliran lahar atau lava panas dapat menghanguskan apapun yang dilalulinya serta mendangkalkan sungai, Apabila disertai hujan, kemungkinan banjir pun tidak dapat dihindari.
  • Setelah dingin, bekas aliran lava ini akan membeku dan membatu, diaman tentu tidak dapat kembali diolah menjadi lahan pertanian yang maksimal.
  • Roboh atau musnahnya bangunan , jalan, jembatan dan sebagainya, akibat aliran lava panas dan atau akibat gempa vulkanik yang menyertainya

Menerapkan Konsep 5R

Dalam istilah lingkungan konsep 5 R sudah sering Anda dengar atau mungkin kali ini baru Anda dengar. Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
Istilah – istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk dapat diterapkan, berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R.
1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat menguarangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar.

12 Langkah Sederhana Menghemat Energi

Perkembangan zaman dan kemampuan berfikir manusia dalam menciptakan teknologi memungkinkan kehidupa manusia menjadi mudah dan nyaman. Keberadaan alat seperti mobil, motor, lampu, televisi, kulkas, komputer dan sebagainya. Disisi lain, penggunaan yang berlebihan dan pertambahan populasi penduduk juga dapat meningkatkan kebutuhan energi.
Diperkirahan bahwa 90% pembangkit listrik bersumber dari bahan bakar minyak dan batubara. Akhir-akhir ini sudah menjadi gejala menuju krisis energi dan bahan bakar serta makin tingginya harga minyak dunia. Pada situasi demikian, hal yang sebaiknya dilkukan adalah dengan melakukan penghematan energi atau penciptaan energi alternatif yang ramah lingkungan. Apabila dilakukan penghematan energi maka kita dapat menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif dari emisi yang dihasilkan dari penggunaan energi yang berlebihan.
Berikut ini diuraikan langkah nyata sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi.
  1. Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlem. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optima.
  2. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.
  3. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.
  4. Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.
  5. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon ayng ramah lingkungan
  6. Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.
  7. Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.
  8. Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.
  9. Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.
  10. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
  11. Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan
  12. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.
Oleh karena itu, sebaiknya kita memulai menghemat penggunaan energi di manapun kita berada, dirumah di sekolah, ditempat kerja dan di lingkungan sekitar. Dengan demikian, bumi menjadi tempat tinggal yang nyaman dan lestari untuk anak dan cucu kita kelak.
Sumber: Pendidikan Lingkungan Hidup SMP/MTS Kelas VII jilid 1

Pengertian B3 dan Produk Mengandung B3

Apa yang dimaksud dengan B3 atau bahan berbahaya dan beracun?
Limbah bahan berbahaya dan beracu atau B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya dan atau knsetrasinya maupun jumlahnya, secara langsung maupun tidak langsung hidup manusia dan makluk lain (PP No. 188 Tahun 1999 dan PP No. 85 Tahun 19999 tentang pengelolaan Limbah B3).
Bahan berbahaya dan beracn mungkin dapat kita jumpai di rumah kita, seperti buangan produk yang tidak memenuhi standar yang aman  bagi lingkunagn atau sisa bahan maupun tumpahan bahan kimia yang kadaluarsa. Pada umumnya, produk yang mengandung B3 bersifat mudah meledak dan terbakar, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan menyebabkan karat (korosif). Berikut ini adalah produk yang mengandung B3.
a. Pengharum ruangan
b. Pemutih pakaian
c. Diterjen Pakaian
d. Pembersih kamar mandi
e. Pembesih kaca/jendela
f. Pembersih lantai
g. Pengkilat kayu
h. Pembersih oven
i. Pembasmi serangga
j. Lem perekat
k. Hair spray
l. Batu baterai

Pengertian B3 dan Produk Mengandung B3

Apa yang dimaksud dengan B3 atau bahan berbahaya dan beracun?
Limbah bahan berbahaya dan beracu atau B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya dan atau knsetrasinya maupun jumlahnya, secara langsung maupun tidak langsung hidup manusia dan makluk lain (PP No. 188 Tahun 1999 dan PP No. 85 Tahun 19999 tentang pengelolaan Limbah B3).
Bahan berbahaya dan beracn mungkin dapat kita jumpai di rumah kita, seperti buangan produk yang tidak memenuhi standar yang aman  bagi lingkunagn atau sisa bahan maupun tumpahan bahan kimia yang kadaluarsa. Pada umumnya, produk yang mengandung B3 bersifat mudah meledak dan terbakar, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan menyebabkan karat (korosif). Berikut ini adalah produk yang mengandung B3.
a. Pengharum ruangan
b. Pemutih pakaian
c. Diterjen Pakaian
d. Pembersih kamar mandi
e. Pembesih kaca/jendela
f. Pembersih lantai
g. Pengkilat kayu
h. Pembersih oven
i. Pembasmi serangga
j. Lem perekat
k. Hair spray
l. Batu baterai